Diduga, CAT dan Wawancara Rekrutmen PKK Formalitas, integritas Komisioner KPU Tanjab Timur dipertanyakan 

Muarasabak-Diduga, pelaksanaan CAT dan Wawancara calon anggota PPK yang dilaksanakan KPU Tanjab Timur hanya formalitas. Hal tersebut dibuktikan dengan tidak adanya peserta tes PPK dari Kecamatan Mendahara dengan nilai tes CAT yang cukup tinggi lulus.

Untuk diketahui, Pengumuman Hasil CAT yang dilaksanakan Oleh KPU Kabupaten Tanjung Jabung Timur Pada Tanggal 6-7 Desember di SMPN 8 dan SMNK 1 Tanjab Timur di peroleh Nama dan Nilai yakni calon PPK Memdahara

1. Abdus Samad 98

2. Syahnul Arifin 90

3. M. Syafi’i 89

4. Risna Ulan 84

5. Ambo Eleng 81

6. David Saputra 81

7. Abdul Aziz 79

8. Irawan Sunarta 78

9. Rosdiana 75

10. R. Fahrizal 72

11. Robi Aspandi 70

12. Utama Fazal 68

13. Wiyono Aja 66

14. David 63

15. Hasbi 54 dan

16. Nurhasanah  58

” Dari nama diatas yang mengikuti Tahapan Wawancara adalah peringkat 1 sampai 15

Kemudian pada saat Test Wawancara yang dilaksana pada tanggal 11 – 13 Desember di Hotel Ratu Residen terpilih lah 10 Calon Anggota  PPK yang mana nantinya akan di tetapkan 5 dari 10 calon anggota PPK tersebut,”ungkap Sumber yang enggan disebutkan namanya. 

Namun, lanjut Sumber yang engan disebutkan namanya,  saat 10 nama – nama calon anggota PPK tersebut muncul, ada Dugaan bahwa penetapan calon anggota terpilih tersebut, tidaklah di tetapkan melalui Formula Kombinasi dari Hasil Nilai Test CAT dan Wawancara, karena para peserta tidak mengetahui berapa jumlah nilai dari hasil komparasi CAT dan Wawancara tersebut, kemudian salah satu faktor timbulnya kecurigaan, adanya ketidak Profesionalitas dalam penilai di kuatkan dengan tidak Ada satupun nama dari mantan anggota PPK Mendahara periode yang lalu yaitu,( Syahnul Arifin, Irawan Sunarta, Abdus Samad, Raja Fahrizal dan Abdul Aziz ) tidak masuk ke dalam 10 Besar padahal untuk Nilai CAT yang di peroleh sangatlah tinggi.

“kalau untuk nilai hasil CAT silahkan lihat hasil yang dikeluarkan KPU, nah saat wawancara kita tidak tau berapa nilainya, bisa saja kan ada permainan,”ucapnya

Sumber berharap, kedepan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu bisa mengusut terkiat mekanisme dalam perekrutan panitia penyelenggara Pemilu, agar yang menjadi penyelenggara benar-benar yang berkopeten dan sesuai dengan hasil tesnya.

“kenapa harus ditutup-tutupi hasilnya, kalau seperti inikan wajar ada kecurigaan dan tanda tanya kepada KPU,”jelasnya(*/Jul)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *